Friday, August 19, 2016

Kerja Praktik Hari Ke-25, Jumat | 19 Agustus 2016


Robot Pemadam Api PENS bakal wakili Indonesia di USA


Salah satu kegunaan robot ialah membantu meringankan pekerjaan manusia. Begitu pula dengan robot milik tim Politeknik Elektronika Negeri Surabaya (PENS).

Robot dengan sebutan EFFIRO (EEPIS Fire Fighting Robot) itu mampu menyabet juara pertama dalam ajang Kontes Robot Indonesia (KRI) kategori Kontes Robot Pemadam Api Indonesia (KRPAI) beroda di Surabaya Convention Center, Kamis (4/8).

EFFIRO merupakan Robot Simulator yang mampu memadamkan api skala kecil dengan sumber lilin. Sumber api tersebut diletakkan secara acak pada ruangan. Robot setinggi 26 cm itu kemudian bergerak mencari, mendeteksi dan memadamkan api tersebut melalui beberapa sensor yang ada pada tubuhnya. 

Proses pemadaman api tersebut dilakukan dengan menyemprotkan air yang sebelumnya sudah ditampung pada robot. Dengan menggunakan motor wiper, air bisa terpompa keluar secara otomatis.
Selain itu EFFIRO juga mampu menyelamatkan penghuni yang berada dalam ruangan tersebut. 

Penghuni diibaratkan dengan sebuah boneka yang juga diletakkan secara acak. EFFIRO mencari dan mendeteksi dengan sensor-sensor yang dimilikinya. Kemudian memindahkan boneka tersebut keluar ruangan.

“Secara otomatis robot bergerak sesuai dengan respon sensor yang diterimanya, tanpa menggunakan remote controller”, papar Anas Abdullah, anggota tim robot EFFIRO.

Anas menjelaskan dibutuhkan beberapa sensor agar EFFIRO mampu menyelesaikan misinya. Untuk sensor geraknya diantaranya sensor jarak, sensor garis, dan sensor membaca sudut. Sensor deteksi api yaitu sensor UV tron untuk mendeteksi ada tidaknya api dalam ruangan. Sensor infrared IR flame untuk mendeteksi keberadaan dari api jikalau ada.

Untuk deteksi boneka robot ini dilengkapi dengan camera canggih seharga lima juta “Kami sengaja memakai camera jenis CMUCAM Pixy 5 untuk kamera yang terletak di bagian depan dan belakang, karena camera ini mampu mendeteksi keberadaan objek tanpa harus menambah controller” terang Kisron, salah seorang anggota tim robot tersebut.

Robot yang pembuatannya menelan biaya Rp 25 juta untuk satu unit itu akhirnya berhasil menyabet juara pertama pada ajang KRI 2016.

“Robot ini terus kami kembangkan, ke depan diperbaiki lagi keseimbangannya” tutur Kisron.
Robot yang satu-satunya bisa menjalankan misi pada ajang kontes KRI ini akan mewakili Indonesia pada Internasional Trinity College FireFighting Robot Contest Amerika yang diadakan di USA tahun mendatang.

Anas mengaku bahwa belum banyak persiapan yang dilakukan, mengingat jarak lomba serta rule dari panitia belum keluar. “Rencananya kami akan mengupgrade lagi dalam semua komponen, salah satunya yaitu speed dan stabilitas” ujar Anas, mahasiswa Teknik Mekatronika.

Berbekal pengalaman pada lomba-lomba sebelumnya yang sudah dilalui, tim berusaha untuk membuat sistem baru dengan performa yg lebih ditingkatkan lagi. “Tahun depan kalau bisa kami akan mengirim empat EFFIRO sekaligus dengan harapan ke empatnya bisa pulang memborong juara” tutur Anas. (atn)







No comments:

Post a Comment