Robot Pemadam Api PENS bakal
wakili Indonesia di USA
Salah satu kegunaan robot ialah membantu meringankan
pekerjaan manusia. Begitu pula dengan robot milik tim Politeknik Elektronika
Negeri Surabaya (PENS).
Robot dengan sebutan EFFIRO (EEPIS Fire Fighting
Robot) itu mampu menyabet juara pertama dalam ajang Kontes Robot Indonesia (KRI)
kategori Kontes Robot Pemadam Api Indonesia (KRPAI) beroda di Surabaya Convention
Center, Kamis (4/8).
EFFIRO merupakan Robot Simulator yang mampu
memadamkan api skala kecil dengan sumber lilin. Sumber api tersebut diletakkan
secara acak pada ruangan. Robot setinggi 26 cm itu kemudian bergerak mencari, mendeteksi
dan memadamkan api tersebut melalui beberapa sensor yang ada pada tubuhnya.
Proses pemadaman api tersebut dilakukan dengan
menyemprotkan air yang sebelumnya sudah ditampung pada robot. Dengan
menggunakan motor wiper, air bisa terpompa keluar secara otomatis.
Selain itu EFFIRO juga mampu menyelamatkan penghuni
yang berada dalam ruangan tersebut.
Penghuni diibaratkan dengan sebuah boneka
yang juga diletakkan secara acak. EFFIRO mencari dan mendeteksi dengan
sensor-sensor yang dimilikinya. Kemudian memindahkan boneka tersebut keluar
ruangan.
“Secara otomatis robot bergerak sesuai dengan respon
sensor yang diterimanya, tanpa menggunakan remote controller”, papar Anas Abdullah,
anggota tim robot EFFIRO.
Anas menjelaskan dibutuhkan
beberapa sensor agar EFFIRO mampu menyelesaikan misinya. Untuk sensor geraknya
diantaranya sensor jarak, sensor garis, dan sensor membaca sudut. Sensor
deteksi api yaitu sensor UV tron untuk mendeteksi
ada tidaknya api dalam ruangan. Sensor infrared IR flame untuk mendeteksi
keberadaan dari api jikalau ada.
Untuk deteksi boneka robot ini dilengkapi dengan
camera canggih seharga lima juta “Kami sengaja memakai camera jenis CMUCAM Pixy
5 untuk kamera yang terletak di bagian depan dan belakang, karena camera ini
mampu mendeteksi keberadaan objek tanpa harus menambah controller” terang Kisron, salah seorang anggota tim robot
tersebut.
Robot yang pembuatannya menelan biaya Rp 25 juta
untuk satu unit itu akhirnya berhasil menyabet juara pertama pada ajang KRI
2016.
“Robot ini terus kami kembangkan, ke depan
diperbaiki lagi keseimbangannya” tutur Kisron.
Robot yang satu-satunya bisa menjalankan misi pada
ajang kontes KRI ini akan mewakili Indonesia pada Internasional Trinity College
FireFighting Robot Contest Amerika yang diadakan di USA tahun mendatang.
Anas mengaku bahwa belum banyak persiapan yang
dilakukan, mengingat jarak lomba serta rule
dari panitia belum keluar. “Rencananya kami akan mengupgrade lagi dalam semua
komponen, salah satunya yaitu speed
dan stabilitas” ujar Anas, mahasiswa
Teknik Mekatronika.
Berbekal pengalaman pada lomba-lomba sebelumnya yang
sudah dilalui, tim berusaha untuk membuat sistem baru dengan performa yg lebih
ditingkatkan lagi. “Tahun depan kalau bisa kami akan mengirim empat EFFIRO
sekaligus dengan harapan ke empatnya bisa pulang memborong juara” tutur Anas. (atn)