Wednesday, October 8, 2014

PIDATO KEBANGSAAN



Nama                   :  Zumrotin Sholichah
NRP                     :  4103141044
Kelas                    :  1 D3 MMB-B

PIDATO “KEBANGSAAN/CINTA TANAH AIR”

Assalamualaikum Wr. Wb.

Ibu dan Bapak dosen yang saya hormati serta teman-teman yang saya sayangi, Mengawali pidato pada hari ini, marilah terlebih dahulu kita memanjatkan rasa puji dan syukur kita kehadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa atas segala limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga kita dapat dipertemukan pada kesempatan ini dalam keadaan sehat wal afiat. Pada ksempatan kali ini kita akan membahas tentang nasionalisme atau kebangsaan atau cinta tanah air.
Hadirin yang berbahagia,          
Izinkanlah saya berdiri di sini untuk berbagi pengalaman dan pengetahuan kepada teman-teman tentang bagaimana kita mencintai negeri kita Indonesia. Namun sebelum itu, apa sih makna sebenarnya dari nasionalisme atau kebangsan atau cinta tanah air itu ? Ya, nasionalisme atau kebangsaan atau cinta tanah air itu ialah rasa cinta dan kebanggaan kita terhadap bangsa serta rela berkorban demi kemajuan dan kesejahteraan bangsa.
Saat ini kita tinggal di Negara Indonesia. Suatu kebanggaan bagi kita, karena kita tinggal di negeri yang kaya raya, subur makmur, strategis, dari Sabang sampai Merauke terbentang beribu-ribu pulau bagaikan Zamrud Khatulistiwa.Dengan beraneka ragam budaya dan suku bangsa, namun tetap bersatu dalam semboyan Bhinneka Tunggal Ika. Dari rasa bangga tersebut tentunya akan menumbuhkan rasa cinta kita kepada Indonesia. Jika sudah bangga dan cinta tentunya kita akan selalu berusaha untuk melakukan yang terbaik bagi bangsa kita. Kita akan menjaga nama baik bangsa kita. Nah, yang jadi pertanyaan sudahkah kita mencintai negeri kita ini?         
Teman-teman yang berbahagia,        
Banyak cara yang bisa kita lakukan untuk mewujudkan rasa cinta kita terhadap negara. Mari, kita awali dari hal-hal yang sederhana atau hal-hal yang kecil-kecil. Misalnya, dengan turun langsung menjaga dan melindungi tanah air Indonesia agar tetap bersih, indah dan nyaman. Seperti membuang sampah pada tempatnya, menanam pohon di sekitar kita. Kita tidak rela bukan jika sesuatu yang kita cintai kotor oleh sampah? Selain itu sebagai wujud rasa cinta kita, bisa kita lakukan juga dengan menaati peraturan. Dengan menaati peraturan berarti kita peduli akan kelangsungan kehidupan yang damai di negeri ini. Jangan pernah melanggar peraturan yang ditetapkan negara karena akan merugikan orang banyak.         
Teman-teman yang saya cintai dan saya banggakan,         
Cinta tanah air berarti pula kita cinta terhadap keaneka ragaman budaya, suku bangsa, dan bahasa yang ada di bumi nusantara ini. karena itu semua merupakan kekayaan yang dimiliki oleh negara kita, yang belum tentu dimiliki oleh negara lain. Bahkan, bila keaneka ragaman itu dipadu dan ditata dengan dasar cinta tanah air, maka akan menjadi pelangi nusantara yang akan menjadi daya tarik bagi wisatawan asing yang pada akhirnya akan mendatangkan keuntungan bagi negara kita.          
Namun, seiring perkembangan zaman dan kemajuan tehnologi saat ini, rasa nasionalisme pada generasi muda mulai memudar. Mereka lebih senang dengan ha-hal yang berbau luar negeri. Lebih bangga jika memakai produk  luar negeri daripada produk dalam negeri. Mereka lebih senang memakai bahasa asing daripada bahasa sendiri. Bahkan, mereka lebih bangga menggunakan budaya asing daripada budaya Indonesia, dengan alasan agar tidak dikatakan ketinggalan zaman. Padahal produk dalam negeri tidak kalah kualitasnya dibanding produk luar negeri. Budaya kita pun sangat luhur, warisan leluhur kita.           
Demikian teman-teman, hal-hal sederhana yang bisa kita tunjukkan sebagai rasa cinta kita terhadap tanah air Indonesia. Menjaga lingkungan, membuang sampah pada tempatnya, menaati peraturan, memakai produk dalam negeri, dan melestarikan budaya dari leluhur kita. Hal-hal tersebut sekilas mungkin akan sangat mudah untuk kita jalani. Namun, untuk melakukannya diperlukan pengorbanan yang besar. Mencintai Indonesia memang harus rela berkorban, sebagai mana para pahlawan yang rela mengorbankan nyawanya demi kemerdekaan Indonesia.          
Sekian pidato saya, semoga  bermanfaat buat kita semua. Mohon maaf jika ada kata-kata yang kurang berkenan di hati Bapak, Ibu dosen serta teman-teman. 
Terima kasih atas perhatiannya. 

Wabillahi Taufiq Walhidayah, Wassalamu’alaikum Wr. Wb

No comments:

Post a Comment