Takdir Tuhan
Takdir Tuhan
?
Segala
sesuatu atau ketetapan milik Allah yang sudah digariskan kepada kita sebagai
makhluk ciptaannya. Mungkin salah satu dari apa yang saya alami adalah
merupakan bentuk daripada takdir Tuhan itu.
Dari kecil
saya bermimpi untuk menjadi seorang guru matematika atau ahli matematika yang
hebat. Ketika TK, kemampuan saya dalam berhitung cukup memadai dan saya sangat
menyukainya. Hingga SD saya tetap setia bersama bidang yang saya tekuni, saya
sering ikut beberapa lomba baik itu di
tingkat kecamatan maupun kabupaten. Tapi saya belum pernah menjadi juara ketika
itu. Kesukaan it uterus berlanjut hingga saya SMP, saya pun sering mengikuti
beberapa olympiade dan pernah masuk dalam nominasi 10 besar kabupaten waktu
itu. Guru-guru saya pun sangat mendukung saya untuk lebih mengembangkan potensi
saya. Hingga SMA, keinginan saya semakin kuat untuk bisa melanjutkan sekolah
dan mengambil jurusan matematika. Entah itu pendidikan yang pada akhirnya nanti
jadi guru ataukah yang ilmu murni. Saya daftar SNMPTN dan mengambil jurusan
matematika ITS,, saya berharap usaha saya yang pertama bisa mendapat ridho dari
Allah. Tapi ternyata Allah belum mengizinkan saya untuk berada di sana. Saya
merasa terpukul karena benar-benar rasanya mimpi saya untuk bisa bersekolah di
ITS telah sirna. Saya menangis dalam pelukan ibu saya, ibu saya berkata bahwa
saya harus bisa menerima segala apa yang sudah diberikan Allah kepada saya.
Akhirnya saya mencoba ikut SBMPTN. Dan pilihan saya kali itu adalah pendidikan
matematika UNESA. Selain itu, ada teman saya yang menawarkan saya untuk
mengikuti Ujian Masuk Politeknik Negeri (UMPN), dengan niat coba-coba pikir
saya, akhirnya saya juga mendaftar UMPN dan memilih Politeknik Elektronika
Negeri Surabaya jurusan elektro industri dan multimedia broadcasting. Setelah
semua tes saya jalani, saya berdoa dan berharap untuk keinginan saya pada
pilihan pertama di UNESA. Akhirnya pengumuman UMPN jatuh lebih dulu dan
ternyata nama saya terpampang sebagai peserta yang diterima di jurusan multimedia
broadcasting, saya bahagia sejenak karena melihat hasil tes saya tidak sia-sia
meskipun berbekal ketidakniatan. Setelah beberapa hari kemudian, saya berfikir
dengan jurusan yang saya ambil, saya bukan orang multimedia dan saya sangat
tidak begitu tahu menahu soal dunia itu. Entah saya juga tidak tahu kenapa dulu
saya memilih prodi itu. Saya berdoa agar saya bisa diterima SBMPTN, tapi
ternyata Allah juga belum meridhoi saya di sana. Ingin rasanya saya menangis
sekeras mungkin ? kenapa justru yang saya inginkan tidak diberikannya dan yang
tidak saya inginkan malah teruntuk saya. Saya bingung waktu itu. Tapi saya
bersyukur lambat laun saya bisa menerimanya dengan berbekal keimanan dan
keyakinan saya kepada Allah. Allah pasti memberikan ini semua kepada saya
dengan maksud tertentu. Dan saya yakin itu yang terbaik bagi saya. Saya yakin
bahwa saya mampu belajar di sana. Karena saya sadar, bahwa diri saya, hidup
saya dan segala yang ada dalam diri saya adalah bukan saya sendiri yang
memilikinya. Saya hanya bisa menjalankan peran dari tokoh yang diberikan Allah
untuk saya dengan sebaik mungkin. Saya akan berusaha memanfaatkan segala
anugerah ini dengan sebaik mungkin, karena saya sadar bahwa diluar sana masih
banyak anak-anak seusia saya yang nasibnya justru dibawah saya. Semoga saya
senantiasa diberikan olehNya kekuatan dan kesabaran dalam menjadi apa yang saya
jalani saat ini. Dan semoga apa yang saya tulis bermanfaat buat kita semua.
Aamin….
No comments:
Post a Comment